Evaluasi Kinerja, Komisi I Nilai Program ‘KPI Award’ Terlalu Banyak Miliki Kategori

07-02-2023 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan Komisioner KPI Pusat di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Runi/Man

 

Komisi I DPR RI melakukan evaluasi kinerja Komisi Penyiaran Indonesia. Salah satu yang disoroti Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, adalah mengenai penambahan kategori-kategori dalam Program Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia. Menurutnya, pemberian kategori-kategori tersebut terlalu berlebihan dan membuat penghargaan KPI tidak terlihat begitu prestisius. Oleh karena itu, ia menilai cukup memberikan tiga kategori agar ada rivalitas antar program.

 

“Tadi Ibu (Komisioner KPI Mimah Susanti) mengatakan akan menambah lagi kategori-kategori dan sebagainya, buat saya cukup lah Bu. Jangan terlalu banyak seremonialnya, jangan terlalu banyak selebrasinya, kerjanya saja diperbanyak gitu. Jadi buat saya yang party-party pemberian kategori award buat ini, buat itu, ini too much lah ya. Apalagi kalau misalnya tidak substantif. Jadi, jangan terlalu terobsesi dengan memberikan award,” ujar Nurul Arifin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan Komisioner KPI Pusat di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

 

Sependapat dengan Nurul, Anggota Komisi I DPR RI Desy Ratnasari menilai semakin sedikitnya kategori justru akan mendorong dan memotivasi rivalitas antar acara dan stasiun televisi untuk mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi. “Tapi kalau Ibu buat kategori sesuai dengan banyaknya kategori program, cemen dapatnya KPI award-nya. Jadi biasa aja gitu, nggak seru Bu,” tutur Politisi Fraksi PAN itu.

 

Menurutnya, dengan hanya adanya tiga kategori dalam award justru akan membuat semua orang berlomba untuk mendapatkan dan hal ini akan membuat award KPI menjadi lebih prestigious. “Sehingga orang semua pengen dapat dan akhirnya memiliki sebuah norma dan format kerja untuk mengikuti aturan-aturan yang diserahkan atau disiapkan oleh KPI menurut saya. Konteks apresiasinya bagus tapi, jangan diperbanyak menurut saya,” pungkasnya.

 

Di sisi lain, KPI menilai pemberian penghargaan ini akan mendorong dan memotivasi produksi program acara televisi yang lebih baik. “kenapa apresiasi ini dibutuhkan? supaya nggak loyo dikasih sanksi terus gitu, maka kenapa kita pengen perluas? Karena kan setiap industri kreatif itu kan berkembang terus Bu, kadang kita bingung ini masuk kategori program apa ya? Jadi kita agak kesulitan gitu karena kita ingin masukkan ini program bagus tapi kok kategorinya enggak ada. Nah ini yang beberapa kendala di lapangan,” ucap Komisioner KPI Pusat, Mimah Susanti. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...